top of page

Keanekaragaman Hayati Jangan Sampai Mati

Gambar penulis: Geoffrey MeyssonnierGeoffrey Meyssonnier

Indonesia termasuk ke dalam deretan negara yang mengalami laju degradasi mangrove dan terumbu karang tertinggi.


Pada awal Februari 2022, Presiden Jokowi menyatakan pemerintah telah dan sedang melakukan rahabilitasi hutan mangrove seluas 600 hektar sampai tahun 2024.


Berbagai kebijakan yang tengah dikerjakan pemerintah, menurut Walhi tidak bekerja untuk memulihkan ekosistem mangrove Indonesia yang mayoritas berada dalam kondisi tidak baik.


Data Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir tahun 2020 mencatat total luasan hutan mangrove 2.515.943 hektar. Hanya 31,34 persen dari angka tersebut yang masih dalam kondisi baik. Sisanya 15,64 persen dalam kondisi sedang, dan 13,92 persen rusak.


Berdasarkan data Walhi tahun 2022, hingga saat ini salah satu yang mengancam hutan mangrove adalah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP). Setidaknya tercatat 48.456,6 hektar luasan tambang di kawasan hutan mangrove.


Rinciannya, 24.728 hektar di hutan mangrove primer, 23.728,6 hektar di hutan mangrove sekunder. Selain ancaman WIUP, reklamasi juga disebut bertolak belakang dengan semangat konservasi dan rehabilitasi.


Begitu pula dengan terumbu karang, program perlindungan belum sepenuhnya berjalan. Penampangan pasir laut masih terus terjadi.


Aktivitas ini berdampak buruk bagi biota laut, terumbu karang, dan hewan-hewan yang ada di dalamnya. Penambangan pasir juga berujung erosi, abrasi, sampai pendalaman. Belum lagi ancaman penurunan kualitas lingkungan perairan laut dan pesisir, pencemaran, rusaknya pemijahan ikan dan nursery ground, hingga berbagai ancaman lainnya.


Keanekaragaman hayati laut Indonesia masih sangat rentan. Degradasi kualitas dan jumlah yang terus menurun serta ancaman aktivitas di perairan seperti penangkapan ikan yang masif, eksploitatif, dan menggunakan alat yang destruktif, pengalihan fungsi lahan mangrove menjadi pertambangan atau pertambakan atau lahan sawit, hingga penambangan pasir membuat satu rantai ekosistem keanekaragaman hayati ini menjadi terancam.


Sumber: Koral.

17 tampilan0 komentar

Comments


Pandu Laut.png_white.png

Jl. Merdeka No.312, Pangandaran, Jawa Barat | 0823 1021 1794  aku@pandulaut.org

© 2022 pandulaut.org. All rights reserved.

  • TikTok
  • Instagram
  • Facebook
  • YouTube
CONTACT US
bottom of page