Seekor lumba-lumba ditemukan mati terdampar di Pantai Sasak, Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Lumba-lumba ini diduga mati tersangkut jaring nelayan lantaran pada mulutnya ditemukan lilitan jaring. Lumba-lumba tersebut ditemukan terdampar pada 21 Juni 2022 dan baru dievakuasi pada 29 Juni dengan kondisi mulai membusuk.
Dosen Teknologi Penangkapan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta Padang, Yuspardianto menyebut, terlilitnya lumba-lumba ini kemungkinan karena ketidaksengajaan.
"Dari foto yang dikirim saya melihat semacam jaring gillnet untuk menangkap ikan, kemungkinan besar jaring putus dengan kondisi terbentang di perairan. Saat itu lewat lumba-lumba," ujarnya.
Saat ini, lumba-lumba telah dikuburkan masyarakat sesuai arahan staf respons cepat BPSPL Padang.
Berdasarkan data BPSPL Padang sejak 2017-2022, ada enam kejadian lumba-lumba terdampar di pantai Sumatera Barat. Mamalia laut yang terdampar karena jaring atau alat tangkap nelayan dalam 2008-2022 sebanyak 16 kali.
Dalam periode 2015-2019, ada 304 kejadian terdampar, 80 persen tak terjawab karena keterbatasan biaya, sumber daya manusia, dan informasi. Sisanya, tertinggi karena by-catch, tertangkap manusia, luka, internal, cuaca, tertabrak kapal, predator, dan lainnya.
Sumber: Mongabay.
댓글