top of page

Masih Adakah Lobster di Masa Depan?

  • Gambar penulis: Geoffrey Meyssonnier
    Geoffrey Meyssonnier
  • 13 Mei 2022
  • 1 menit membaca

Penyelundupan dan perdagangan benih lobster alias benur, masih terus terjadi hingga hari ini. Teranyar ada aksi penyelundupan 1.300 benur yang digagalkan di Jember, Jawa Timur pada Rabu malam (11/5).

Masalah perdagangan benur ini menjadi salah satu isu sektor kelautan yang sangat diperhatikan Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti. Kala menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019, ia secara tegas melarang ekspor benih lobster.


Aturan itu kemudian dianulir penerusnya, Menteri Edhy Prabowo. Perubahan aturan ini juga yang akhirnya Edhy Prabowo diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Ketua Umum Pandu Laut kembali menyoroti maraknya aktivitas penyelundupan benur. "Kepunahan akan datang," ujar Susi di akun Twitter mengomentari berita soal tingginya angka penyelundupan benur.


Berita tersebut memuat tentang tingginya angka penyelundupan benur di Bengkulu. Salah satu provinsi di Sumatera ini memiliki hasil laut potensial yakni gurita ikan ekspor serta lobster. Sayangnya, kini lobster masuk kategori langka.


Sebelumnya, Ketum kami juga merespons adanya peristiwa penjualan telur Penyu melalui grup facebook. Padahal penyu merupakan salah satu komoditas satwa laut dilindungi.


"Penangkapan dan perdagangan bibit lobster juga mohon distop, supaya Oktober kita bisa panen lobster konsumi," ujar pendiri Pandu Laut Nusantara.

 
 
 

Commentaires


Pandu Laut.png_white.png

Jl. Merdeka No.312, Pangandaran, Jawa Barat | 0823 1021 1794  aku@pandulaut.org

© 2022 pandulaut.org. All rights reserved.

  • TikTok
  • Instagram
  • Facebook
  • YouTube
CONTACT US
bottom of page