Keterjagaan alam merupakan hal yang sangat signifikan bagi manusia, karena segala yang berhubungan dengan keberlangsungan hidup termasuk finansial bersumber dari alam, terlepas seperti apa bentuk masing-masing pelestarian dan pengolahannya.
Merawat 'kewarasan' melalui kebersihan lingkungan merupakan perwujudan dari salah satu prinsip spiritual Hindu di Bali, yaitu Palemahan, terdapat dalam Tri Hita Karana.
Mengutip kumparan, Palemahan merupakan hubungan harmonis antara umat manusia dan lingkungannya. Melalui ajaran ini, manusia diharapkan dapat selalu menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar yang sudah berperan besar bagi kelangsungan hidup mereka. Dengan begitu, keseimbangan ekosistem pun tetap terjaga dengan baik.
Konsep ini bisa dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk lebih mencintai lingkungan. Contohnya, tidak membuang sampah sembarangan, menyirami tumbuh-tumbuhan, dan ikut serta membersihkan lingkungan di sekitar rumah.
Oleh sebab itu, masyarakat Hindu Bali sangat menghargai kebersihan alam. Prinsip tersebut turun temurun dari leluhur mereka.
Seperti yang kita ketahui, Bali terkenal dengan keindahan alamnya yang sangat memukau. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang menjadikan Bali sebagai salah satu tempat wisata favorit mereka. Selain itu Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Adapun terkait alam dan lingkungan, Hindu Bali mewujudkan Palemahan itu melalui ragam Sad Kerti, merupakan enam upaya untuk menjaga hubungan kesucian dan keseimbangan alam ini secara sekala dan niskala antara satu dengan yang lain saling berkaitan. Salah satunya yaitu Samudera Kerti.
Samudera Kerti merupakan sebuah upaya untuk menjaga kesucian dan kelestarian pantai dan lautan dari berbagai pencemaran, seperti pencemaran laut yang dipakai secara intensif sebagai sarana angkutan bagi kapal-kapal yang membuang muatan kotornya ke laut.
Pencemaran lainnya, sampah-sampah yang bersumber dari usaha industri, demikian juga dengan masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai yang berakhir di laut.
Bagi masyarakat Hindu Bali, laut merupakan tempat bagi mereka untuk melaksanakan berbagai upacara. Segala upacara yang diadakan di laut memiliki makna untuk memotivasi umat Hindu Bali agar memelihara kelestarian laut.
Sementara itu, masih banyak sikap-sikap masyarakat Bali yang belum merealisasikan kepercayaan Hindu di Bali tersebut. Perilaku yang mencemari lingkungan sangat bertolak dengan konsep Samudera Kerti.
Mengutip Quora, Ryanda Octhora menerangkan, "Setelah sekian lama hidup di Bali, beberapa kekurangan yang bisa saya bilang, salah satunya kesadaran dalam menjaga lingkungan masih kecil. Padahal kalo dijaga dan diberikan penyuluhan yang baik, setiap sudut Bali bisa lebih nyaman untuk dinikmati." terangnya.
Kendati demikian, demi menjaga eksistensi keindahan alam dan kepercayaan Hindu di Bali dalam melestarikan alam agar tetap eksis, dan berjalan sebagaimana mestinya, maka diperlukan usaha lebih dalam meningkatkan kepedulian terhadap alam.
Kesadaran tersebut bukan hanya diterapkan oleh masyarakat Hindu Bali, namun baik sebagai wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung, dan masyarakat luar Bali yang memiliki usaha atau perusahaan di Bali, wajib menjaga lingkungan, terlepas bagaimana adat, kepercayaan, tradisi, dan kebudayaan masing-masing. Karena kebersihan lingkungan merupakan ibadah bagi setiap agama, sehingga kenyamanan secara lahir dan batin dapat diraih dari sikap kepedulian terhadap kebersihan alam dan lingkungan sekitar.
Comments