Penyu dapat mengalami gangguan pendengaran sementara akibat kebisingan yang berlebihan di lautan. Polusi suara bawah air ini biasanya disebabkan aktivitas kapal dan kontruksi lepas pantai.
Kerentanan penyu terhadap suara bising ini terungkap dari temuan awal studi Lembaga Oseanografi Woods Hole. Penelitian dipresentasikan dalam pertemuan ilmu kelautan 2022 pada 24 Februari hingga 4 Maret 2022.
Anria Salas, peneliti postdoctoral WHOI yang menulis studi ini, mengungkapkan studi tersebut memperkuat kemungkinan rentannya penyu terpapar kebisingan yang intens.
"Kami berasumsi penyu mengalami gangguan pendengaran ketika terpapar suara cukup intens," jelas Salas.
Biota laut ini sangat mengandalkan indera pendengaran untuk kesadaran lingkungan, mulai dari navigasi hingga menghindari bahawa biota pemangsa.
Hasil penelitian ini menjadi bukti pertama pertama dampak kebisingan bawah air terhadap spesies penyu. Penyu sangat dimungkinkan lebih sensitif terhadap suara daripada yang dipahami ilmuwan sebelumnya.
"Lebih dari setengah spesies penyu dan kura-kura terancam, polusi suara merupakan pemicu stres tambahan saat kami berupaya melindungi hewan-hewan ini," ujarnya.
Sumber: Lembaga Oseanografi Woods Hole.
コメント