(Paus terdampar di Banyuwangi. Antara Foto/Budi Candra Setya)
Paus sperma terdampar di pesisir Bulusan, Banyuwangi, Jawa Timur awal bulan ini. Mamalia laut ini diduga berasal dari kutub utara.
Peneliti Mamalia Laut dari Pusat Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional Mira menyebut, kasus terdamparnya paus merupakan kejadian yang kerap berulang.
Atas dasar itu, penyebab terdamparnya biota laut ini patut diselidiki. Baik kemungkinan ancaman sampah plastik hingga senyawa kimia berbahaya.
Kejadian lain yang juga dalam bulan ini adalah terdamparnya paus biru di Perairan Desa Bagang, Alor, Nusa Tenggara Timur.
Dalam kejadian ini, daging paus seberat 25-30 ton ini bahkan dikonsumsi warga. Padahal, bangkai mamalia laut yang terdampar dan mati diketahui membawa banyak jenis virus dan bakteri.
Dari peristiwa ini, kita dapat bercermin, bahwa adanya kemungkinan besar akan lebih banyak hewan laut yang akan terdampar akibat sampah. Maka dari itu aksi bersih-bersih pantai sangatlah hal yang begitu penting demi menjaga ekosistem laut.
Terciptanya perairan yang bersih, ekonomi masyarakat pesisiran pantai yang stabil dari hasil lautnya, maka perlu untuk memikirkan tentang keselamatan ekosistem laut.
Sumber: Mongabay
Comments