Penertiban dan Penataan Ulang Perahu Nelayan Tangkap di Zona Pariwisata Pantai Pangandaran

Pangandaran, 25 November 2025 — Pandu Laut Nusantara bersama Polres Pangandaran, Dinas Pariwisata, TNI Angkatan Laut, Satpol PP, dan organisasi masyarakat Jaga Lembur telah melakukan penertiban dan penataan ulang perahu nelayan tangkap yang berada di kawasan pariwisata Pantai Pangandaran. Langkah ini diambil setelah ditemukan sejumlah perahu nelayan yang bersandar di blok Ciborok, area yang termasuk zona wisata dan kawasan konservasi Cagar Alam.

Padahal, lokasi sandar perahu nelayan telah disiapkan di Pantai Timur Pangandaran. Penyimpangan lokasi sandar ini dinilai berpotensi mengganggu tata kelola ruang wisata, mengurangi keindahan kawasan, serta menimbulkan risiko keselamatan bagi pengunjung.

CEO & Founder Pandu Laut Nusantara, Ibu Susi Pudjiastuti, hadir langsung dalam kegiatan penertiban tersebut. Beliau menegaskan pentingnya kedisiplinan dalam pengaturan ruang pantai.

"Penataan harus betul-betul disiplin. Masyarakat harus mau diatur, aparat harus tegas mengatur. Dan sebisa mungkin, zona berenang dan zona perahu dipisah,” ujar Ibu Susi.

Kasat Polair Polres Pangandaran, Iptu Anang Tri, menjelaskan bahwa sedikitnya 64 perahu nelayan tangkap ditemukan berada di area Ciborok dan telah ditertibkan.

Jika tidak diatur, keberadaan perahu-perahu ini bisa mengganggu keindahan kawasan dan meningkatkan risiko kecelakaan di laut,” jelasnya.

Menurutnya, sebagian nelayan memilih bersandar di Ciborok untuk memperpendek jarak penangkapan ikan dan berlindung dari angin timur. Namun karena kawasan tersebut merupakan zona wisata dan konservasi, seluruh nelayan diimbau memindahkan perahunya kembali ke Pantai Timur.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran, Bapak Dadan Sugistha, menambahkan bahwa penertiban ini merupakan langkah menjaga ketertiban dan kerapihan pantai menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Pendekatan persuasif tetap menjadi prioritas agar penataan dapat berjalan lancar.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Susi Pudjiastuti juga menyoroti kondisi Pantai Timur yang mulai terlihat kumuh akibat keberadaan keramba jaring apung dan padatnya perahu nelayan. Beliau mengimbau agar penataan ruang pantai dilakukan lebih teratur demi keselamatan dan kenyamanan bersama.

Kegiatan penertiban ditutup dengan makan bersama sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh pihak yang berkolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Dengan tertatanya kembali perahu nelayan tangkap sesuai zonasi, diharapkan kawasan pantai dan cagar alam dapat menjadi ruang wisata yang lebih aman, tertib, dan nyaman bagi masyarakat dan pengunjung.