top of page
Pandu Laut Nusantara

Beri Kapal, CEO Pandu Laut Minta Nelayan Bantu Guru yang Mengajar di Pulau Kecil

Jumadin mesti menyeberangi laut agar bisa mengajar murid-murid. Guru kontrak di SMP I Teupah Barat, Kabupaten Simeulue itu mesti menumpang perahu nelayan agar bisa bertemu dengan murid-muridnya.


Bila ombak bersahabat, Jumadin bisa sampai sekolah setelah menyeberang dari Salur dengan waktu kurang lebih satu jam. Sedangkan bila cuaca buruk, ia mesti terlambat atau bahkan tidak jadi mengajar. Ia juga kerap harus menginap di asrama sekolah apabila cuaca tidak bersahabat.


"Ketika sampai sekolah, melihat murid-murid antusias menyambut saya, rasa letih sekejap sirna," ujar Jumadin.


Cerita ini disampaikan Jumadin kala Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti berkunjung ke Teupah Barat pada 2020 dalam rangka program Susi Cek Ombak episode khusus memperingati hari guru nasional.


Cerita tersebut membekas dan jadi perhatian pendiri Pandu Laut. Oleh karena itu, saat Pandu Laut Nusantara membagikan kapal untuk nelayan dan panglima laut Simeulue, Susi berpesan agar nelayan memberikan tumpangan untuk guru-guru yang mengajar di pulau kecil.


"Tempo hari Susi Cek Ombak wawancara Pak Guru yang mengajar di Pulau Teupah, sering kali kesulitan transport kadang-kadang uangnya tidak cukup dari kementerian bayar transportasi, tolong diantar," tutur Susi Pudjiastuti.u


Susi secara resmi telah menyerahkan sebanyak 6 kapal untuk panglima laut serta nelayan di salah satu pulau terluar Indonesia ini. Para penerima kapal ini dicari langsung di perairan Teluk Dalam dan Salur oleh Wakil Sekretaris Pandu Laut Nusantara Suhana, serta tim Susi Cek Ombak.


Mereka rata-rata mengemban tugas mulia di wilayah laut pulau kecil sebagai penjaga terumbu karang, hutan mangrove, hingga mempermudah akses transportasi antar-pulau.

4 tampilan0 komentar

Commentaires


bottom of page