Hiu selamat dari kepunahan massal, termasuk bencana yang memusnahkan dinosaurus nonavian 66 juta tahun lalu pada akhir periode Kapur.
Adapun hiu bisa selamat dan bertahan hingga sekarang, karena kemampuan hiu mampu memodifikasi fisiologi mereka sebagai respons terhadap kondisi lingkungan.
Seperti ukuran tubuh hiu menyusut ketika suhu meningkat. Kemampuan ini memungkinkan spesies untuk cepat beradaptasi dengan kondisi ekologis yang berubah cepat.
Profesor Biologi Kelautan dan Direktur Shark Lab di California State University, Christopher Lowe menjelaskan bahwa beberapa hiu termasuk unik karena mereka memiliki genom yang sangat besar.
Hal itu memungkinkan mereka untuk mentolerir kondisi iklim masa lalu. Selain itu, beberapa spesies elasmobranchii, subkelas dari kelompok ikan bertulang rawan yang mencakup hiu, dapat hidup di antara lingkungan air tawar dan air asin.
Menurut Direktur Penelitian Hiu Gavin Naylor di Florida, apabila sumber makanan berkurang mereka tetap bisa bertahan.
"Sementara beberapa spesies mungkin mengalami kesulitan atau bahkan kepunahan pada kondisi tersebut," ujarnya.
Studi tahun 2018 di jurnal Proceedings of the Royal Society B, pernah dilakukan kepada Hiu Bonnethead. Hiu jenis ini diketahui suka memakan lamun. Dan rupanya, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hiu Bonnethead bersifat omnivora dan tubuhnya dapat mencerna bahan organik tanaman. Namun, tantangan terbesar hiu sekarang adalah manusia.
“Hiu telah mampu menghadapi perubahan iklim di masa lalu dengan cukup baik, tetapi tantangan terbesar bagi hiu dan pari di dunia saat ini adalah penangkapan ikan yang berlebihan oleh manusia. Tidak ada trik cerdas yang dapat digunakan hewan-hewan ini untuk bersaing dengan dipancing keluar dari air,” kata Naylor.
Selain itu, hiu juga memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem laut. Hiu mengatur stabilitas organisme yang lebih rendah pada rantai makanan.
Seorang doktor di Departemen Zoologi, Trinity College Dublin di Irlandia, Jenny Bortoluzzi mengatakan, hiu pemburu ikan menyingkirkan individu yang lemah dan sakit, memastikan bahwa populasi ikan tetap sehat.
“Predator menakutkan ini bahkan dapat membantu melestarikan ekosistem, misalnya, hiu harimau (Galeocerdo cuvier) yang hidup di padang lamun menakut-nakuti penyu dan mencegah mereka berkembang biak dalam vegetasi secara berlebihan,” kata Bortoluzzi.
Sementara itu, kemampuan lainnya, hiu berperan dalam mengatur produksi oksigen di lautan. Mereka melakukannya dengan melahap ikan yang memakan plankton penghasil oksigen.
Lingkungan terumbu karang adalah contoh utama lain tentang pentingnya hiu bagi keanekaragaman hayati dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
“Kalau hiu hilang, populasi minnow akan meledak karena tidak ada yang memakannya. Lalu makanannya, seperti plankton, mikroorganisme, udang kecil, semuanya hilang. Itu membuat semua ikan kecil lapar,” kata Toby Daly-Engel, asisten profesor di Departemen Ilmu Kelautan dan direktur Laboratorium Konservasi Hiu Florida Tech.
Kemampuan beradaptasi hiu sangat luar biasa yang tidak dimiliki oleh spesies lainnya, seperti hiu Greenland bisa berumur panjang. Penelitian mencatat spesies tertua dapat hidup 372 tahun.
Kemampuan tersebut dihasilkan dari adaptasi. Tingkat metabolisme mereka yang lambat dibandingkan hewan-hewan lain, menjadi kunci rentang hidup hiu yang luar biasa panjang.
Oleh sebab itu, hiu dapat bertahan hidup hingga sekarang dan selamat dari kepunahan.
Sumber: Mongabay
Comments