JAKARTA (Pandu laut) – Siapa yang tidak mengenal kisah putri duyung? Namun tak semua tahu kalau putri duyung adalah dugong (Dugong dugon) berasal dari family Dugongidae, salah satu dari 35 jenis mamalia laut di Indonesia, dan merupakan satu-satunya satwa ordo Sirenia yang area tempat tinggalnya tidak terbatas pada perairan pesisir.
Menurut berbagai informasi di internet, dugong memiliki ukuran tubuh yang besar, panjang tubuhnya bisa mencapai 3 meter dengan berat mulai dari 230 hingga 908 kilogram. Secara alami, reproduksinya tergolong lambat. Untuk melahirkan satu anakan saja, ia butuh waktu sekitar 14 bulan, sementara jarak satu kelahiran dengan kelahiran berikutnya adalah 2,5 – 5 tahun.
Habitat untuk dugong meliputi daerah pesisir, dangkal sampai sedang dalam, perairan hangat (minimum 15-17°C dengan termoregulasi perilaku). Dugong memakan segala jenis lamun. ia mempunyai kebiasaan makan yang rakus, setidaknya dugong dewasa dapat menghabiskan 25 – 30 kg lamun basah setiap harinya (Azkab 1998).
Dugong dilindungi secara nasional melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.7 Tahun 1999 tentang “Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa”, dan perdagangannya secara internasional dilarang karena status populasi dugong secara internasional sudah dikategorikan sebagai jenis satwa yang rawan punah (vulnerable) oleh The International Union for Conservation of the Natural Resources (IUCN). Penetapan status perlindungan ini merupakan langkah awal dan bentuk komitmen nyata pemerintah Indonesia dalam rangka menjaga kelestarian dugong.
Masalah konservasi dugong dan habitatnya masih belum banyak mendapat perhatian dan pemahaman. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat secara luas agar upaya konservasi dugong bisa mendapat dukungan.
Referensi:
Comments