Tanggal 15 Januari merupakan tanggal istimewa bagi staf dan pengurus Pandu Laut Nusantara, karena Ibu Susi Pudjiastuti berulangtahun pada tanggal tersebut.
"Selamat Ulang Tahun Ibu Susi Pudjiastuti, harapan terbaik untuk Ibu beserta keluarga."
Begitu banyak aksi-aksi Pandu Laut Nusantara yang diketuai oleh Ibu Susi. Ia seperti tak bisa dipisahkan dengan laut. Pindah dari pantai ke pantai lainnya. Ibu Susi bagaikan Ratunya Lautan Indonesia.
Adapun Ibu Susi sangat simpati dan empati kepada nelayan-nelayan kecil yang hidupnya bergantung kepada hasil tangkapan mereka di laut. Sebagai Presidennya Lautan Indonesia, Ibu Susi mempertaruhkan secara penuh hidupnya menjaga kelestarian ekosistem laut dan kesejahteraan nelayan.
Melihat laut kotor dicemari oleh sampah, apalagi nelayan-nelayan yang melanggar aturan yang berlaku di laut, membuat Ibu Susi sangat geram, bahkan sangat murka dengan perilaku dan aktivitas orang-orang yang tak mementingkan keberlanjutan dan masa depan laut.
Sejatinya bagi Ibu Susi, masa depan laut berada di tangan kita dan laut merupakan masa depan bangsa, yaitu anak cucu kita.
Kesadaran akan hal itu yang membuat Ibu Susi menceburkan diri untuk terlibat secara penuh dalam menjaga laut, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya laut bagi kehidupan melalui Pandu Laut Nusantara.
Sosok Ibu Susi yang seperti itulah yang menginspirasi dan menjadi panutan bagi masyarakat, karena salah satunya, Ibu Susi menjunjung tinggi hak-hak nelayan dan masyarakat sipil.
Selain itu, Ibu Susi juga menjadi sosok yang suka melebur ke masyarakat, bahkan ia sering nimbrung di lesehan-lesehan sambil menikmati bakso dan kuliner lainnya.
Profil Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran, Jawa Barat. Ayahnya bernama Haji Ahmad Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah, keduanya berasal dari Jawa Tengah, namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran.
Keluarga Susi Pudjiastuti memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat.
Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP di SMP Negeri 1 Pangandaran, Ibu Susi melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2, karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput.
Selain itu, Ibu Susi juga mengaku tidak cocok dengan sistem sekolah.
Susi Pudjiastuti dan Pandu Laut Nusantara
Pada tanggal 1 April 2018 saat Ibu Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Pandu Laut Nusantara tercetus di Pangandaran.
Tiga bulan kemudian tepatnya tanggal 15 Juli 2018, Ibu Susi Pudjiastuti mendeklarasikan komunitas ini di Jakarta.
Pandu Laut Nusantara, komunitas yang berisikan orang-orang yang percaya dan ingin laut masa depan bangsa bukan sekadar semboyan. Kami tidak terafiliasi dengan partai politik, suku, kepercayaan tertentu.
Terbuka untuk siapapun yang bersuka rela serta memiliki kesadaran bersama menjaga dan merawat laut Indonesia.
Gerakan-gerakan kecil, edukasi, kampanye, hingga aksi-aksi kecil kami harapkan bisa berdampak besar di masa mendatang. Ekosistem laut yang rusak kami perhatikan lewat aksi konservasi mangrove hingga aksi bersih-bersih pantai.
Meskipun Ibu Susi sudah tidak menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, namun Ibu Susi dan Pandu Laut Nusantara tetap berkomitmen untuk melakukan aksi-aksi lainnya dalam menjaga laut Indonesia.
Telah banyak program yang dijalankan oleh Pandu Laut yang terkait dengan kelautan. Seperti program bagi-bagi kapal dan bersih-bersih laut, serta beragam program lainnya yang tentunya bermanfaat bagi laut Indonesia.
Adapun program yang sudah dijalankan yaitu:
Bagi-bagi Kapal
Komunitas Pandu Laut Nusantara pada tahun 2022 kembali membagi-bagikan sejumlah perahu kepada nelayan. Susi Pudjiastuti, selaku Ketua Umum Pandu Laut mengatakan, aksi bagi-bagi kapal sudah pernah dilakukan Susi pada 2019.
Kegiatan kemudian terhenti lantaran merebaknya pandemi COVID-19 sepanjang dua tahun terakhir. Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 mengungkapkan, ia ingin kegiatan bagi-bagi kapal ini diadakan lagi. Kendati demikian, kegiatan bakal tetap mempertimbangkan perkembangan kasus COVID-19.
Pelepasliaran Sidat dan Belangkas serta Konservasi Mangrove
Pada tanggal 11 Desember 2021 Pandu Laut Nusantara bersama dengan Suzuki menggelar aksi bersih-bersih pantai serta pelepasliaran belangkas dan sidat di Pantai Barat dan Muara Sungai Cileutik.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan orang dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang berlaku pada saat itu.
Kemudian sehari setelahnya yakni pada tanggal 12 Desember 2021 bertempat di Muara Sungai Cileutik Pangandaran, telah dikakukan penanaman bibit bakau berjumlah sekitar 5.000 bibit.
Hal ini diharapkan akan memperkuat daya tahan pantai dari kikisan air laut dan juga sebagai tempat hidup dan berlindungnya biota laut.
Beach Clean Up:
Menghadap Laut 1.0
Pada tanggal 18 Agustus 2018, Ibu Susi Pudjiastuti memimpin langsung gerakan Menghadap Laut di Pantai Timur Ancol, Jakarta. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat dari Kanada, Panama, Belanda, Hungaria, Polandia, Norwegia, dan Jepang.
Hadir pula para pejabat eselon I KKP. Sejumlah influencers tanah air seperti Nirina Zubir, Tora Sudiro, Prita Laura, dan Chacha Frederica juga turut turun tangan. Bahkan Ibu Susi Pudjiastuti mengatakan, bahwa gelaran kegiatan Menghadap Laut kali itu terlihat bahwa antusiasme masyarakat untuk membersihkan laut dan sungai dari sampah sangat tinggi.
Gerakan ini dilaksanakan di 108 titik pantai dan 5 titik sungai dari rencana awal yakni 74 titik. Kegiatan ini dilakukan serentak diseluruh Indonesia dan melibatkan hampir 50.000 relawan di lebih dari 120 lokasi seluruh Indonesia.
Menghadap Laut 2.0
Tidak hanya bagi-bagi kapal serta pelepasliaran biota laut dan konservasi mangrove, Ibu Susi sebagai Ketua Pandu Laut Nusantara juga melakukan banyak kegiatan lain untuk kepentingan laut.
Salah satunya ialah beach clean up atau bebersih pantai. Ada beberapa kegiatan besar yang digagas oleh Ibu Susi melalui Pandu Laut Nusantara di antaranya adalah Menghadap Laut 2.0 yang dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2019, serentak diseluruh Indonesia.
Melibatkan lebih dari 60.000 relawan di lebih dari 120 lokasi di seluruh Indonesia. 2019, serentak diseluruh Indonesia. Melibatkan lebih dari 60.000 relawan di lebih dari 120 lokasi di seluruh Indonesia.
Beach Clean Up Lombok
Kemudian Pandu Laut Nusantara juga sukses menggelar beach clean up yang diadakan di Lombok Utara pada tanggal 24 September 2022. Dalam kegiatan yang diikuti oleh 250 orang ini berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 773,8 kg sampah baik dari dalam laut maupun sekitar pantai.
Dalam kegiatan ini Pandu Laut Nusantara bekerja sama dengan Autore Lombok dengan didukung sejumlah komunitas lingkungan lokal seperti Velo Girls, DLH, Share Love, Lombok Ocean Care, hingga masyarakat Dusun Malaka.
Beach Clean Up & Eco Concert Bali
Selanjutnya adalah beach clean up yang diadakan di Pantai Keramas, Gianyar. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 27 November 2022. Pada kegiatan tersebut, Pandu Laut Nusantara bekerja sama dengan Yayasan Samudera Indonesia Peduli.
Namun tidak hanya aksi bersih-bersih pantai, ada juga Eco Festival dan beberapa workshop oleh talent-talent yang sudah berpengalaman dalam bidangnya.
Kegiatan yang dimulai dari pagi, juga didukung sejumlah komunitas lingkungan dan Yayasan lokal sehingga total sampah yang berhasil dikumpul adalah sebanyak 314 kg.
Dimeriahkan juga oleh penampilan spektakuler dari Krisna Floop, Mudfish, DLH, Ecollabo8, Blue Corner, Made Bayak (seniman), Tari Bali, Rythm Voice, Yello Band, dan Nugie. Dilengkapi dengan sesi muralis dari Kak Sorna dan Eka Sutha.
Diharapkan kedepannya, masyarakat menyadari pentingnya menjaga dan merawat alam dari sampah.
Susi Pudjiastuti: Pantang Menyerah Demi Perubahan
Putus sekolah tidak membuat Ibu Susi malas dan menyerah, justru sebaliknya, ia terjun ke dunia bisnis. Ibu Susi menjadi seorang pengepul atau tengkulak ikan. Ia pun memulai bisnisnya itu pada tahun 1983 di Pangandaran.
Mulanya, ia hanya berjualan ikan dengan menggunakan sepeda saja. Ibu Susi berkeliling pantai untuk menjual ikan. Semua hasil dan keuntungannya ia kembangkan lagi.
Berkat kegigihan dan kepintarannya dalam berbisnis, pada tahun 1996, Ibu Susi berhasil mendirikan sebuah pabrik. Ia mendirikan pabrik pengolahan ikan. Pabrik tersebut ia beri nama PT. ASI Pudjiastuti Marine Product.
Mengutip situs Infoproduk.kkp.go.id, pabrik yang didirikan oleh Susi Pudjiastuti di Pangandaran itu berfungsi sebagai unit pengolahan dan eksportir.
Adapun produk yang dihasilkan oleh PT. ASI Pudjiastuti Marine Product yaitu, ikan pelagis beku (frozen pelagic fish), lobster beku (frozen lobster), udang beku (frozen shrimp), ikan demersal beku (frozen demersal fish) dan sebagainya.
Pada akhirnya, usaha dan proses tidak menghianati hasil, Ibu Susi berhasil mendirikan maskapai sendiri pada tahun 2004 dengan nama “Susi Air” yang awalnya bertujuan untuk mengangkut produk perikanannya menggunakan pesawat.
Dilansir dari situs resmi Susi Air, dijelaskan kalau PT. ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air) didirikan pada tahun 2004. Operasi pertamanya dimulai di Medan.
Pada 27 Desember 2004, pesawat milik Susi Pudjiastuti ini menjadi pesawat yang mendarat pertama di Aceh pasca terjadinya gempa bumi dan tsunami.
Awalnya, pesawat tersebut akan mengangkut ikan. Tetapi, pesawat milik Ibu Susi akhirnya digunakan untuk mengangkut bantuan bagi korban tsunami di Aceh.
Ibu Susi memiliki tiga orang anak di antaranya, alm. Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser, dan Alvy Xavier.
Selain itu, berkembangnya bisnis Ibu Susi, sehingga ia membuka sekolah pilot yang bernama Susi Flying School. Melalui PT. ASI Pudjiastuti Flying School pada tahun 2008.
Kemudian karir Ibu Susi semakin melonjak naik, seperti tak pernah puas dalam mengeksplor kemampuan diri hingga ia dipercaya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Pada tanggal 26 Oktober 2014, ia ditetapkan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Ngomongin soal sepak terjang Ibu Susi, tidak diragukan lagi, karena begitu banyak penghargaan yang didapat oleh keberaniannya.
Ketegasannya dalam berpandangan terhadap sesuatu yang begitu penting bagi rakyat Indonesia, menjadikannya sebagai sosok yang menginspirasi banyak orang.
Selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Ibu Susi terus membuat gebrakan, di antaranya:
Satgas pemberantasan illegal fishing
Gugus tugas yang dirintis sejak Desember 2014 lalu ini lambat laun mendapat dukungan dari semua elemen pemerintah, karena konsistensi Ibu Susi dan tim satgas. Satgas pemberantasan illegal fishing telah diperkuat dengan penambahan tiga instansi mulai Januari 2015.
Namun, agar kinerjanya memiliki dasar hukum yang makin kuat, pada 21 Oktober 2015 yang lalu, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 Tahun 2015 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Illegal Fishing diundangkan.
Gelontorkan Rp 100 miliar untuk pulau kecil dan terluar
Sempat diisukan bakal menjual 15 pulau kecil kepada pihak asing, Ibu Susi menegaskan, kementeriannya justru sedang mengerjakan program pemberdayaan di pulau-pulau terkecil dan terluar NKRI.
Pada tahun 2015, program tersebut dirintis di lima pulau, yaitu Simeulue, Natuna, Sangihe, Merauke, dan Saumlaki. Hingga 2019, KKP menargetkan 31 pulau kecil-terluar sudah terangkat secara perekonomian. Anggaran yang diberikan Rp 100 miliar per satu pulau.
Tolak deregulasi demi nelayan
Bertetangga dekat dengan kantor Thomas Lembong tak membuat Ibu Susi "selalu manis", apalagi untuk urusan kesejahteraan nelayan. Ibu Susi menolak dengan tegas deregulasi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 87 Tahun 2015 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu.
Lantaran sama-sama "koppig" atau keras dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pun terpaksa harus turun tangan sebagai penengah.
Dua hari tenggelamkan 12 kapal
Bukan Susi namanya jika tidak konsisten dengan rencana yang sudah diucapkan. Selama dua hari, tanggal 19 dan 20 Oktober 2015, sebanyak 12 kapal ditenggelamkan di tiga wilayah berbeda, yakni di Pontianak, Batam, dan Aceh. Penenggelaman kapal maling ikan ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan.
Aturan perlindungan HAM pekerja sektor kelautan dan perikanan
Pada 10 Desember 2015, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No 35 Tahun 2015.
Adapun Ini merupakan aturan perlindungan hak asasi manusia (HAM) pekerja di sektor kelautan dan perikanan. Ibu Susi mengeluarkan aturan ini lantaran sadar betul sektor kelautan dan perikanan sangat rentan tindak pelanggaran HAM.
Ibu Susi’s Achievements
Penenggelaman Kapal Asing Pencuri Ikan
Selama menjabat, Ibu Susi Pudjiastuti dikenal sangat giat dalam memberantas penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) oleh kapal ikan asing di laut Indonesia. Ibu Susi tak segan-segan memerintahkan penenggelaman kapal ikan asing yang terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia.
Dalam rentang waktu November 2014 sampai hingga Agustus 2018, sebanyak 488 kapal pencuri ikan ditenggelamkan.
Selama dua tahun kebijakan tersebut diterapkan, stok ikan Indonesia bertambah 5,4 juta ton atau sekitar 76%. Pada tahun 2018, stok ikan mencapai 13,1 juta ton, lebih tinggi dari tahun 2015 yang hanya sebanyak 7,3 juta ton.
Kebijakan tegas dalam memerangi pencurian ikan oleh Ibu Susi Pudjiastuti juga berdampak pada meningkatnya ekspor ikan Indonesia.
Membentuk Organisasi Pandu Laut Nusantara
Pada 1 April 2018, Ibu Susi mencetuskan Pandu Laut Nusantara di Pangandaran dan pada tanggal 15 Juli 2018 telah dideklarasikan di Jakarta.
Pandu Laut Nusantara adalah komunitas yang berisikan orang-orang yang percaya dan ingin laut masa depan bangsa bukan sekadar semboyan.
Tidak terafiliasi dengan partai politik, suku, kepercayaan tertentu. Terbuka untuk siapapun yang bersuka rela serta memiliki kesadaran bersama menjaga dan merawat laut Indonesia.
Dengan adanya komunitas ini Ibu Susi berharap gerakan-gerakan kecil, edukasi, kampanye, hingga aksi-aksi kecil yang dilakukan bisa berdampak besar di masa mendatang.
Ekosistem laut yang rusak juga turut diperhatikan lewat aksi konservasi mangrove hingga aksi bersih-bersih pantai. Ancaman kepunahan biota laut diharapkan bisa diantisipasi dengan pelepasliaran kembali spesies-spesies yang sudah langka.
Aksi bagi-bagi kapal yang juga digagas oleh Pandu Laut semoga bisa mengangkat sedikit kesejahteraan nelayan kecil.
Larangan Ekspor Benih Lobster
Selama menjabat, Ibu Susi juga mengeluarkan larangan ekspor benih lobster melalui Permen KKP No. 56/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Benih Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.) dari Wilayah Republik Indonesia.
Ibu Susi beralasan ekspor benih lobster akan membuat kerusakan ekologi karena permintaan dari luar negeri yang sangat tinggi menyebabkan eksploitasi besar-besaran.
Masuk Daftar 100 Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia Versi BBC
Ibu Susi Pudjiastuti berhasil masuk ke dalam daftar 100 perempuan paling berpengaruh di dunia versi BBC. Dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi telah tersorot dengan baik oleh media-media.
Ibu Susi dinilai berhasil menurunkan angka penangkapan ikan liar oleh kapal asing, berkat terobosan barunya, menenggelamkan kapal asing yang berhasil tertangkap. Karena, selama ini di Indonesia, kapal asing yang tertangkap justru dilelang, dan berpotensi jatuh ke tangan pemiliknya lagi.
Pendapatan Sektor Perikanan Meningkat
Pendapatan pajak sektor perikanan pada 2014 hanya Rp 851 Miliar, sementara tahun 2018 sudah Rp 1,6 Triliun. Pertumbuhan PDB di sektor perikanan di Triwulan II 2019 juga naik menjadi 6,25% dari periode tahun lalu, yaitu 4,83%. Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga meningkat dari 106,41 per 2015 menjadi 114,24 per Agustus 2019.
Ekspor perikanan pada 2017-2018 juga menunjukan hasil positif, yakni volume ekspor naik 4,45% dan nilai ekspor naik 7,44%. Selama periode 2015-2019, tren ekspor komoditas ikan cenderung meningkat per tahun: Nilai ekspor udang naik 0,75%, tuna naik 7,5%, rajungan dan kepiting naik 2,92% dan rumput laut naik 9,87%.
Angka konsumsi ikan nasional per kapita juga meningkat selama Ibu Susi menjabat. Pada tahun 2015 konsumsi ikan nasional hanya 41,11 Kg per tahun, dan tahun lalu sudah mencapai 50,8 Kg per tahun.
Menjadi Menteri Favorit
Ibu Susi Pudjiastuti menjadi pilihan favorit netizen untuk dipilih kembali menjadi menteri di periode kedua pemerintahan Jokowi. Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan menenggelamkan kapal ilegal pencuri ikan masih mendapat apresiasi positif.
Penghargaan Susi Pudjiastuti
Selama berkiprah, Ibu Susi telah banyak menerima berbagai penghargaan melalui aksi-aksinya, seakan tak pernah puas dengan potensi-potensi yang ada pada dirinya. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Purwa citra Priangan Award untuk Peningkatan Kehidupan Nelayan dari Pikiran Rakyat. – Tahun 2004.
Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat. – Tahun 2004.
Pelopor Ekspor Ikan Laut dari Gubernur Jawa Barat. – Tahun 2005.
Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia. – Tahun 2005.
Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. – Tahun 2006.
Penghargaan Metro TV Bidang Ekonomi – Tahun 2006.
Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award dari Metro TV, Indonesia. – Tahun 2006.
Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat. – Tahun 2008.
Saudagar Tatar Sunda dari Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat. – Tahun 2008.
Berprestasi Award dari PT Exelcomindo. – Tahun 2009.
Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. – Tahun 2009,
Indonesian Small & Medium Business Entrepreneur Award dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. – Tahun 2010.
Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB. – Tahun 2011.
Penghargaan untuk Prestasi Inovatif, Kepemimpinan Luar Biasa dan Signifikan Kontribusi untuk Ekonomi, APEC. – Tahun 2011.
People of The Year 2013 dari Koran Sindo. – Tahun 2014.
Person of The Year 2014 dari Warga Kota Solo. – Tahun 2015.
Kanjeng Ratu Ayu (KRAY) Susi Pudjiastuti Ningrat, dari Keraton Surakarta Hadiningrat. – Tahun 2015.
Perempuan Pertama yang Menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, dari Museum Rekor Indonesia (MURI). – Tahun 2015.
Penghargaan Perempuan Jawa Barat, dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI Jawa Barat). – Tahun 2015.
Penghargaan 10 Nopember dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS Surabaya). – Tahun 2015.
Tokoh Publik Inspirasional Tahun Ini, Public Relation Award and Summit, dari Serikat Perusahaan Pers. – Tahun 2016.
Leaders for a Living Planet Award dari WWF, sebagai penghargaan atas perannya dalam memajukan pembangunan sektor perikanan yang berkelanjutan, pelestarian alam laut, dan pemberantasan pencurian ikan. – Tahun 2016.
Doktor Honoris Causa oleh Universitas Diponegoro. – Tahun 2016.
Peter Benchley Ocean Awards. – Tahun 2017.
Tahun 2017 – Peter Benchley Ocean Awards.
Seafood Champion Award dalam acara Seaweb Seafood Summit yang diselenggarakan di Seattle, Washington, Amerika Serikat. – Tahun 2017.
The BBC 100 Women. – Tahun 2017.
Doktor Honoris Causa bidang keilmuan management dan konservasi sumberdaya kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS Surabaya). – Tahun 2017.
Srikandi Nekat Award dari Yayasan Retno Sekar Budoyo. – Tahun 2018.
Creative & Innovative Person of the Year: Indonesia Choice Awards. – Tahun 2018.
Adapun penghargaan yang diterima Ibu Susi tersebut bukan semata-mata diterima begitu saja, namun penghargaan tersebut didapatkan dari hasil kerja keras Ibu Susi atas kepeduliannya terhadap keberlanjutan laut. Menjaga laut agar tetap aman, itulah misi yang diterapkan oleh Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti.
Sumber: Gramedia Blog, Kompas.com, kumparan, Wikipedia, detikfinance.
Comments