Sampah yang mengalir ke laut mengancam habitat biota laut. Tak cuma mengotori ruang hidup mereka, sampah kita juga merenggut nyawa satwa-satwa langka.
Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja, Cilacap, Jawa Tengah, melakukan penyisiran di sepanjang pesisir pantai wilayah timur Cilacap. Mereka menemukan bangkai penyu jenis lekang.
Penyu ini mati diduga kuat akibat menelan sampah plastik. Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap Jumawan mengatakan bangkai penyu ini ditemukan pada Senin (30/5) pukul 4.30 WIB.
"Selama ini, kami belum pernah menemukan adanya penyu yang mati akibat mengonsumsi plastik. Saya bisa mengatakan makan plastik karena memang dari mulutnya muncul plastik, saya sudah tarik tetapi putus," jelas Jumawan.
Bangkai penyu lekang ini ditemukan dengan kondisi cukup rusak dan sudah berbau. Biota yang termasuk kategori terancam punah ini diperkirakan berumur 20 hingga 25 tahun. Dengan ukuran sekitar 45 sentimeter.
Penyu memiliki kelemahan pada penglihatan, buta warna membuat satwa satu ini kemungkinan menyamakan warna putih plastik dengan ubur-ubur.
Kelompok Jumawan setidaknya telah menemukan tiga bangkai penyu selama tahun 2022. Namun pada dua temuan sebelumnya, tidak terdapat tanda-tanda konsumsi plastik.
“Saya kira plastik-plastik berasal dari sungai itu dan masuk ke laut. Sehingga plastiknya kemudian dikira makanan oleh penyu. Yang terjadi, penyu jadi mati akibat konsumsi plastik,” katanya.
Sumber: Mongabay.
Comentários