Ribuan nelayan di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) terpaksa tidak melaut akibat ditolak SPBU saat membeli bahan bakar untuk perahu motor.
Adapun kondisi seperti ini tentu menyengsarakan kehidupn nelayan yang menggantungkan hidupnya pada hasil laut.
Ketua Himpunan Nelayan Sulawesi Tengah (Sulteng) Rahman Jaya mengatakan, kondisi ini dialami nelayan dalam sepekan terakhir. Penolakan terjadi karena nelayan membeli BBM hanya mengandalkan jeriken.
"Beberapa nelayan kita itu ditolak SPBU karena membawa jeriken, kan tidak mungkin ini perahu kita dorong ke SPBU Pertamina. Sementara ada oknum yang membawa jeriken itu juga dilayani, " katanya.
Menurutnya, ada sekitar 1.400 lebih nelayan di Kota Palu. Jika dalam sehari setiap nelayan membutuhkan 3-4 liter BBM untuk melaut, maka kebutuhan setengah dari keseluruhan nelayan jadi 1.500 liter.
Pembelian BBM diizinkan menggunakan jeriken, asalkan harus menggunakan surat pengantar dari pemerintah daerah setempat. Namun katanya, hal ini belum diakomodir untuk nelayan di wilayah Palu.
Sementara itu, menurut Rahman, berdasarkan UU No 7 tahun 2016 sudah ditegaskan bahwa pemerintah berkewajiban untuk menyediakan fasilitas nelayan termasuk BBM.
"Nah itu (surat rekomendasi) yang belum terakomodir, kalau bisa ya disediakan Pertamina khusus nelayan, " katanya.
Sumber: BeritaSatu.com
댓글