top of page

Nelayan Kecil Keluhkan Tangkapan Berkurang Imbas Marak Kapal Cantrang di Bintan

Gambar penulis: Pandu Laut NusantaraPandu Laut Nusantara


Nelayan kecil di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mengeluhkan berkurangnya tangkapan imbas maraknya kapal nelayan menggunakan alat tangkap mini trawl dan cantrang. Kapal-kapal ini beroperasi di bawah 12 mil laut setempat.


Salah satu perwakilan nelayan Bintan bernama Yadi mengungkapkan, maraknya penggunaan alat tangkap trawl membuat hasil tangkapan nelayan setempat menurun drastis.


Hal ini diperparah dengan risiko rusaknya terumbu karang akibat penggunaan alat tersebut. "Nelayan tradisional kita masih pakai alat tangkap seperti bubu, kalah saing dengan mini trawl dan cantrang," ujarnya.


Para nelayan meminta agar DPRD Bintan menyoroti permasalahan ini. Terutama dengan banyaknya nelayan lokal yang mengeluh penghasilan semakin tak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.


Menurut Yadi, nelayan kerap pulang ke rumah dengan tangan kosong sejak dua alat tangkap tersebut semakin marak digunakan. Belum lagi keberadaan pukat tersebut juga bisa merusak alat tangkap nelayan tradisional.


Menurutnya, kapal-kapal tersebut berani beroperasi karena minimnya pengawasan. Atas dasar itu, nelayan meminta agar pemerintah meninjau ulang pengoperasian alat tangkap cantrang dan seluruh alat yang tidak ramah lingkungan.


Wakil Ketua DPRD Bintan Fiven Sumanti menyatakan bahwa pihaknya satu suara dengan nelayan terkait larangan penggunaan alat cantrang. Rencananya, DPRD bakal mendorong pembahasan terkait ini dengan pemerintah daerah.


Sumber: kumparan.

 
 
 

Bình luận


Pandu Laut.png_white.png

Jl. Merdeka No.312, Pangandaran, Jawa Barat | 0823 1021 1794  aku@pandulaut.org

© 2022 pandulaut.org. All rights reserved.

  • TikTok
  • Instagram
  • Facebook
  • YouTube
CONTACT US
bottom of page