Pandu Laut Nusantara menggelar aksi penanaman 1000 pohon di sepanjang Pantai
Pangandaran. Kegiatan dengan tema The Blue Green Action ini digelar pada Minggu, 5 Februari 2023.
Kegiatan ini pun sejalan dengan arahan Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti yang sesuai dengan visi misi Pandu Laut Nusantara.
Adapun kegiatan tersebut diawali dengan senam pagi atau stretching, kemudian dibuka oleh tim Pandu Laut Adinda Farisha Fatonia dan Adam Al Caesar yang memberikan penjelasan terkait kegiatan The Blue Green Action ini.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan membagikan bibit pohon kepada peserta. Bibit pohon yang ditanam sebanyak 1145 bibit, dengan jenis buton dan bakau pasir.
Kegiatan yang dimulai sedari pagi dengan tema The Blue Green Action ini, turut didukung oleh 185 peserta, di antaranya TNI AD Batalyon 323/Buaya Putih, Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran, dan relawan Pandu Laut Nusantara.
Program Coordinator kegiatan Pandu Laut Nusantara Katia Abigail menjelaskan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meminimalisir efek dari naiknya air laut dengan mengurangi potensi abrasi di sepanjang Pantai Pangandaran dan menurunkan tingkat karbon dioksida yang menjadi penyebab perubahan iklim.
"Apa yang ditunjukkan ini adalah seberapa besar kita merawat negara kita dan lingkungan kita." tutur Abigail.
Sementara itu, Komandan seksi Intel Yonif Raider 323/Buaya Putih, Andri Setiawan mengatakan, kegiatan penanaman pohon ini sangat bagus dikarenakan untuk mencegah abrasi pantai yang ada di Pangandaran.
"Kegiatan tersebut sangat bagus untuk sering dilaksanakan, agar sinergi dengan kami selalu terjaga dan semakin erat, serta solid." kata Andri.
Para aktivis lingkungan atau masyarakat yang memiliki jiwa kepedulian terhadap alam, sangat antusias dengan kegiatan ini.
Hal tersebut terbukti bahwa relawan dari Pandu Laut Nusantara tidak hanya berasal dari Pangandaran saja, tetapi ada yang dari Bogor, Bekasi, dan Madiun.
Mereka rela menempuh perjalanan jauh dan menyewa penginapan di Pangandaran hanya untuk mengikuti kegiatan The Blue Green Action.
Dari informasi yang dikumpulkan, relawan Pandu Laut Nusantara menganggap kegiatan ini merupakan aksi nyata untuk menjaga lingkungan.
"Banyak sekali masyarakat berkunjung ke pantai hanya untuk menikmati alam saja, tetapi tidak ada kepedulian terhadap lingkungan." kata salah satu volunteer Pandu Laut, Sunanta asal Bekasi.
Kegiatan ini juga merupakan upaya mencegah dari ancaman perubahan iklim yang menjadi isu hangat bagi dunia, terkhusus wilayah pesisir pantai.
"Karena seperti yang kita ketahui, ekosistem mangrove ini sangat penting keberadaannya di pesisir." ujar Amelia.
Ia menambahkan, selain karena laut selatan yang memiliki ombak besar, kalau dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan abrasi.
"Semoga suatu hari nanti aku bisa seperti bu Susi, beliau termasuk salah satu motivasiku masuk di bidang kelautan." tuturnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan games kuis mengenai pengetahuan umum kelautan dan perikanan yang diikuti oleh seluruh peserta.
Selain itu, juga ada penampilan dari TNI dan mahasiswa Politeknik Kelautan dan Perikanan berupa nyanyian dan yel-yel.
Bersamaan dengan ini, juga ada pengambilan video untuk ucapan ulang tahun Kostrad ke-62 yang akan ditampilkan bulan depan.
Perubahan Iklim Menjadi Ancaman Negara Kepulauan
Tahun lalu, Badan Riset dan Inovasi Nasional memprediksi setidaknya ada 115 pulau di Indonesia yang bakal tenggelam pada tahun 2100 akibat kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah.
Sementara itu, peneliti di Centre for International Law (CIL), National University of Singapore (NUS) Dita Liliansa menegaskan, Indonesia harus mewaspadai laporan Panel antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) terbaru yang menyatakan bahwa muka air laut global terus meningkat.
"Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 17 ribu pulau dengan 80 ribu kilometer garis pantai, Indonesia harus mewaspadai laporan ini. Pasalnya, kenaikan muka air laut dapat menjadi ancaman bagi keutuhan wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state)," tulis Dita di The Conversation.
Menurut Direktur Indonesia Research Institute for Decarbonization Moekti H. Soejachmoen, perubahan iklim sudah di depan mata.
“Laporan WMO (World Meteorological Organization) menunjukkan kecenderungan pemanasan global sejalan dengan peningkatan konsentrasi CO2, akhir 1980-an,” terangnya.
Penanaman 1000 Pohon, Solusi Terbaik dalam Mencegah Dampak Perubahan Iklim
Pandu Laut Nusantara mengambil langkah untuk menyelenggarakan kegiatan yang bertemakan The Blue Green Action yang merupakan respon dari keresahan atas isu pemanasan global dan perubahan iklim.
Kegiatan yang bertujuan sebagai aksi dalam mencegah dampak perubahan iklim tersebut berjalan dengan lancar atas dukungan dari berbagai pihak.
Seperti yang kita ketahui, banyak manfaat yang diraih dari kegiatan menanam pohon, seperti mengurangi dampak pemanasan global, memberi oksigen, menyediakan tempat tinggal hewan, mencegah banjir dan abrasi, mencegah erosi.
Kemudian, mengurangi zat pencemaran udara, menyimpan air hujan dan menjaga cadangan tanah, menjaga tingkat kesuburan tanah, mengendalikan suhu, udara sekitar menjadi lebih segar dan sehat, menjaga kesehatan mental, dan lain sebagainya.
"Mungkin hal kecil yg saya dan kawan kawan lakukan hari ini adalah hal yg kecil, tapi saya percaya bahwa kegiatan ini akan memberi manfaat besar di masa yg akan datang." tutur volunteer Pandu Laut, Tita asal Ciamis.
Atas kegiatan penanaman 1000 pohon dengan tema The Blue Green Action yang diselenggarakan oleh Pandu Laut Nusantara dan didukung oleh berbagai pihak, masyarakat Pangandaran mengucapkan terima kasih karena kepedulian dan kesadaran terhadap lingkungan di Pangandaran.
Pandu Laut Nusantara berharap kita semua dapat terus menciptakan perubahan dan membangkitkan kesiagaan dan kesadaran akan lingkungan sekitar.
Comments