top of page
Gambar penulisPandu Laut Nusantara

Penyelundupan Benur Kembali Terjadi di Kepri



Penyelundupan benih bening lobster (BBL) atau benur kembali terjadi di Kepulauan Riau (Kepri). Sebanyak 65 boks benih lobster atau benur diamankan dari upaya pengiriman ilegal.


Dengan rincian total 300.000 ekor BBL yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu 288.000 ekor jenis BBL pasir dan 12.000 ekor jenis BBL mutiara. Nilai dari benur yang diselundupkan ini ditaksir mencapai Rp 30 miliar.


Dalam praktik ini, pelaku penyelundupan BBL melancarkan aksinya dengan cara berpindah-pindah kawasan perairan, sehingga penyelundupan terus-menerus terjadi di perairan Indonesia.


Batam kerap menjadi salah satu lintas penyelundupan BBL. Benur selundupan tersebut diduga akan dikirim ke Singapura.


Adapun speedboat penyelundup BBL ini dihentikan oleh URC Hiu Biru 02 pukul 18.30 WIB setelah 16 jam pengintaian yang sebelumnya telah mendapatkan informasi terkait penyelundupan tersebut, pada Minggu (28/8).


Sementara itu, BBL yang diamankan tersebut, dilakukan pelepasaliaran pada Senin (29/8) di Kawasan Perairan Daerah Batam.


Sebelumnya, penyelundupan benih lobster juga terjadi di Jember, Jawa Timur, pada bulan Mei 2022. Total sebanyak 1.300 benur yang berusaha diselundupkan.


Masalah perdagangan benur ini menjadi salah satu isu sektor kelautan yang sangat diperhatikan Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti. Kala menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019, ia secara tegas melarang ekspor benih lobster.


Aturan itu kemudian dianulir penerusnya, Menteri Edhy Prabowo. Perubahan aturan ini juga yang akhirnya Edhy Prabowo diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Ketua Umum Pandu Laut kembali menyoroti maraknya aktivitas penyelundupan benur. "Kepunahan akan datang," ujar Susi di akun Twitter mengomentari berita soal tingginya angka penyelundupan benur.


Sumber: kumparan.

19 tampilan0 komentar

Comentarios


bottom of page