top of page
Gambar penulisPandu Laut Nusantara

Peran Kartini Masa Kini dalam Pelestarian Lingkungan Laut

Diperbarui: 10 Mei

Oleh Adinda Farisha F.


(Pangandaran, 20 April 2024) - Memaknai Hari Kartini sebagai pahlawan emansipasi perempuan di Indonesia, Pandu Laut Nusantara menginisiasi kegiatan bersih-bersih pantai dan talk show bertajuk Women of the Sea 2: Kartini Masa Kini “Demi Laut Lestari” di Pantai Pangandaran pada hari Sabtu, 20 April 2024, pukul 14.30 hingga 17.30 WIB.

 


“Bebaskanlah pikiranmu bahwa perempuan adalah sebuah keterbatasan. Langkahkan kakimu jauh ke depan bersama kebebasan, menjadi Kartini-kartini baru.”

-Ibu Susi Pudjiastuti (CEO dan founder Pandu Laut Nusantara)


 

Dahulu, misi R.A Kartini adalah untuk memajukan bangsa dan membuka peluang bagi perempuan Indonesia agar dapat mencapai kondisi yang lebih baik, sejajar dengan nilai kemanusiaan. Bagi Kartini, misi tersebut dapat dicapai jika perempuan bisa bersekolah. Kartini percaya bahwa dengan memberikan pendidikan kepada perempuan, secara tidak langsung akan meningkatkan martabat bangsa.


Hari ini, siapa pun memiliki potensi untuk menjadi "Kartini Masa Kini". Mereka yang memiliki keberanian dan tekad yang kuat untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dapat dianggap sebagai Kartini. Mereka adalah sosok perempuan modern yang memperjuangkan hak-hak perempuan, kesetaraan, dan berbagai isu sosial yang tengah dihadapi saat ini, termasuk isu lingkungan, terutama dalam konteks pelestarian lingkungan laut.


Peran perempuan dalam gerakan pelestarian lingkungan sangatlah penting, mengingat bahwa perempuan lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim karena keterikatannya pada peran-peran gender tradisional. Mereka sering kali diharapkan untuk memenuhi tanggung jawab tradisional seperti menjaga rumah tangga, mengasuh anak, dan mengelola sumber daya alam.




Acara "Women of the Sea 2: Kartini Masa Kini Demi Laut Lestari" tidak hanya menjadi ajang untuk membersihkan pantai, tetapi juga sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran perempuan dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui Talk Show Women in Enviromentalism


Dalam talk show tersebut, Pandu Laut menghadirkan sejumlah narasumber yang aktif bergerak dalam pelestarian lingkungan. Di antaranya adalah Abigail Bruno (Koordinator Program Pandu Laut Nusantara), Rian Hidayat (Direktur Bank Sampah Induk SEHATE), dan Grace (Patriot Desa Kabupaten Pangandaran). Talk show ini dipandu langsung oleh Amel (RJM) sebagai moderator.


Abigail Bruno, menyampaikan "Kartini adalah seorang pahlawan dan panutan karena beliau mampu menangani isu-isu pada zamannya, yang pada saat itu adalah pendidikan. Kartini dapat melihat nilai perempuan tidak hanya dalam pendidikan tetapi juga dalam dunia kerja, dalam peran-peran yang tidak lazim pada masa itu," kemudian Abigail menambahkan “Setiap perempuan di Indonesia memiliki potensi untuk menjadi “Kartini Masa Kini”, itu hanya dimulai dengan sedikit kepedulian dan keberanian.”




Berbagai rangkaian acara telah diselenggarakan untuk melibatkan lebih banyak orang, terutama generasi muda, dalam gerakan pelestarian lingkungan. Acara tersebut meliputi penampilan perkusi dari bahan bekas dan tarian Go Green oleh Sobat Alam, kuis berhadiah seputar Kartini dan lingkungan, menari bersama tarian tradisional Maumere yang dipimpin oleh MI Bojongjati dan tarian tradisional Maju-maju Ee yang dipandu oleh SMK Bakti Karya, serta games tarik tambang yang menarik.





Dengan menerapkan konsep Pentahelix, acara ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak. Mulai dari sponsor seperti perusahaan Susi Air & Meratus Line, hingga kolaborator dari komunitas-komunitas lokal Pangandaran seperti Bank Sampah Induk SEHATE, Rjm, Patriot Desa Pangandaran, dan Youth Big Impact Indonesia. Pandu Laut juga menjalin kerjasama dengan beragam media massa seperti Pangandaran View, Halo Pangandaran, Beranda Pangandaran, Pangandaran Beautiful, Explore Pangandaran, HIPMI Kab. Pangandaran, dan Pangandaran Tourism.


Selain itu, turut hadir pula perwakilan dari instansi pemerintah, antara lain Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran serta Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Pangandaran. Instansi pendidikan dari berbagai tingkatan juga ikut aktif berpartisipasi, di antaranya MI Bojongjati, Sekolah Alam Pangandaran, MTSN 1 Pangandaran, SMAN 1 Pangandaran, SMKN 1 Pangandaran, SMK Bakti Kencana, SMK Bakti Karya Parigi, serta BEM Kema Unpad.


Terakhir, acara ini juga melibatkan UMKM lokal yang berjualan di sekitar Pantai Pangandaran, adik-adik dari Papi Pangandaran, dan tentunya relawan Pandu Laut Nusantara dari berbagai wilayah domisili.


Berkat partisipasi dan antusias yang tinggi dari peserta yang hadir, kegiatan ini berhasil mengumpulkan sampah non organik sebanyak 624kg.


Dengan semangat Kartini yang terus hidup dalam diri setiap perempuan Indonesia, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi perubahan positif dalam upaya pelestarian lingkungan, demi menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Semoga peran perempuan dalam gerakan pelestarian lingkungan semakin diperhitungkan dan diapresiasi.





75 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page