top of page
Gambar penulisGeoffrey Meyssonnier

Sembilan NGO Kelautan Bersatu Mengawal Pemerintah



Jakarta (PANDU LAUT) – Koalisi NGO Kelautan dan Perikanan (KORAL) melakukan launching dan deklarasi untuk bekerja sama mengawal kinerja Pemerintah Indonesia pada sektor kelautan dan perikanan supaya mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan dan menjalankan prinsip demokrasi partisipatoris, di Kekini, Selasa (3/3).


KORAL terdiri dari 9 (Sembilan) lembaga, yaitu Destructive Fishing Watch (DFW), EcoNusa, Greenpeace Indonesia, Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Pandu Laut Nusantara, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan Yayasan Terangi.


Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjutak mengatakan bahwa ada kemunduran di pemerintahan saat ini. “Hadirnya KORAL cukup tepat untuk mengingatkan kembali pemerintah dan semua pihak untuk mengedepankan pemulihan laut Indonesia. Koalisi ini harus mempunyai strategi jitu untuk menjangkau kaum muda, yang sekarang cukup intens menggunakan sosmed, dimana isu-isu laut juga cukup sering dibicarakan di sana. Persoalan perbudakaan modern di laut juga harus menjadi perhatian pemerintah,” katanya.


Sedangkan Direktur IOJI, Fadilla Oktaviani menyoroti penangkapan ikan di WPP Indonesia oleh kapal-kapal asing yang masih marak terjadi, seperti di Natuna Utara. “Meski ada sejumlah lembaga yang melakukan pengawasan, harapannya patroli terkoordinasi harus dilakukan. Perlu memaksimalkan anggaran untuk itu, dan penegakan hukum harus benar-benar kuat,” katanya.


Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Susan Herawati mengatakan “Harusnya kebijakan pemerintah konsisten bahwa sektor perikanan tangkap kita tidak lagi terbuka untuk asing, dan nelayan skala kecil diberi hak untuk berdaulat di ruang lautnya karena nelayan kecil adalah rightholders di lautnya,” tegas Susan.


KORAL berkomitmen akan terus mengawal kelautan dan perikanan dengan banyak melakukan berbagai kegiatan dan membangun dialog-dialog yang akan diselenggarakan tiap satu bulan sekali.


Reporter: Regina Safri

996 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page