Pantai Cilacap kembali tercemar ceceran minyak mentah berwarna hitam. Pencemaran ini mulai diketahui sejak Senin malam (27/6) setelah masyarakat nelayan mencium bau menyengat.
Mereka kemudian berbondong-bondong turun ke pantai untuk membersihkan tumpahan minyak mentah tersebut. Ketua HNSI Cilacap Sarjono mengatakan, Peristiwa yang sama sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2015 atau 7 tahun silam.
Dia menjelaskan, dengan adanya ceceran minyak yang mencemari perairan Cilacap, maka yang bakal terdampak adalah biota laut. Itu berarti, efeknya juga sampai ke nelayan.
“Sementara ini yang jelas-jelas terdampak akibat ceceran minyak tersebut adalah nelayan di Tambakreja dan Sentolokawat. Jumlah nelayan di lokasi setempat ada 2 ribu orang,” ujarnya.
Pencemaran minyak mentah yang berbau menyengat membuat ikan menjauh. Sehingga hal itu akan berimbas pada hasil tangkapan nelayan.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman kejadian pencemaran sebelumnya, ceceran minyak mengakibatkan hasil tangkapan merosot hingga 75 persen.
"Kalau sekarang nelayan harian mampu menangkap ikan atau udang hingga 50-100 kg, maka dengan adanya pencemaran ini, bisa saja hanya mendapat 12,5 kg hingga 25 kg,” ujar Sarjono.
Sumber: Mongabay.
Comments