top of page
Pandu Laut Nusantara

Perjuangan Tiza Mafira Kurangi Sampah Plastik


Sebagai seorang aktivis lingkungan, Tiza Mafira sudah banyak melakukan gerakan-gerakan yang positif dan menginspirasi, salah satunya adalah dengan mengatasi permasalahan kantong plastik sekali pakai. Berikut, wawancaranya dengan Pandu Laut: Q : Apa pendapat Kak Tiza soal sampah plastik? A : Karena sifatnya yang sulit terurai, plastik menjadi permasalahan sampah utama yang mencemari lingkungan, tidak hanya di daratan, bahkan juga bisa mencemari lautan. Q : Kalau kak Tiza sendiri, sudah membiasakan hidup minim/tanpa plastik? ada kesulitan nggak kak? A : Sudah. Kalau menurut saya tidak sulit untuk hidup tanpa plastik. Karena sekarang juga alternatif untuk menggantikan wadah plastik itu sendiri sudah banyak. Sudah sejak dulu juga orang tua kita belanja menggunakan tas rotan misalnya untuk ke pasar. Kita bisa loh kembali lagi ke masa orang tua kita dulu yang belanja tanpa kantong plastik. Q : Mengapa tertarik dengan isu lingkungan dan sampah plastik? A : Sebenarnya saya sudah concern sejak lama terhadap sampah tidak spesifik dengan sampah plastik. Tapi awalnya ada yang spesial dengan plastik. Misalnya seperti diberikan secara gratis. Di negara-negara lain juga sudah banyak regulasi-regulasi tentang sampah plastik. Ada yang diberi harga, ada yang melarang. Sayangnya di Indonesia cukup terbelakang dalam hal itu. Karena sebenarnya kita tidak membayar untuk sampah plastik, tapi orang lain yang membayar untuk biaya sampah plastik itu. Karena penumpukan sampah plastik menyebabkan banjir, menyebabkan penyumbatan di sungai, kemudian saat dia hanyut dia akan sampai juga ke laut nantinya. Sampah plastik menjadi pencemar sampah nomor satu di Indonesia Q : Apa saja yang Kak Tiza dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) lakukan sebagai usaha mengurangi sampah plastik di Indonesia? A : Melakukan kegiatan-kegiatan yang sasarannya mengedukasi masyarakat, lalu bekerjasama dengan retailer. Karena retailer merupakan sarana penghubung dengan masyarakat sebagai konsumen akhir. Serta melakukan advokasi kebijakan. Jadi dengan ketiga metode ini, kami ingin mengubah perilaku masyarakat di Indonesia melalui perubahan kebijakan agar tidak lagi bergantung pada plastik sekali pakai. Q : Setelah pengurangan kantong belanja plastik sekali pakai dilarang di Jakarta, apa lagi langkah selanjutnya? Apa yang harus dikawal dalam implementasinya? A : Kami akan terus mengawal peraturan ini sampai ada hasil nyata pengurangan sampah plastik di Indonesia. Q : Apa kalimat dorongan untuk masyarakat yang mulai hidup minim plastik, Kak? A : Sudah saatnya masyarakat beralih menggunakan barang-barang yang selalu bisa digunakan ulang. Karena kita tidak akan bisa terus menerus berharap bahwa bumi ini akan nyaman untuk hidup disini, kalau kita tidak melakukan perubahan. Reporter: Yolanda Parede Editor: Regina Safri

76 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page