top of page
Pandu Laut Nusantara

WISATA LAUT MERANA KARENA CORONA


JAKARTA (Pandu Laut) – Wabah corona yang mulai gempar di Indonesia sejak Maret membuat sejumlah usaha mati, termasuk usaha di sektor pariwisata. Semua berhenti beroperasi.

“Saat ini kita kosong, bahkan tamu-tamu turis pun harus kembali ke negaranya masing-masing. Perlu dicatat, sudah mulai cukup tinggi pendapatan Pulau Hatta dari pariwisata, namun saat ini terhenti, padahal Dive Center ini merupakan sumber pendapatan saya satu-satunya,” ucap Ceisar Riupassa, Pelaku Usaha Pariwisata di Pulau Hatta, Banda, Maluku Tengah.

Sebelum ada wabah, usahanya mampu mendatangkan turis mancanegara ke Pulau Hatta rata-rata lebih dari 15 orang tamu per semester, hal ini terbilang tinggi, mengingat Pulau Hatta adalah pulau kecil yang minim fasilitas.

“Kalau untuk di dive center saya, kemarin ada lima grup yang kami batalkan, terdiri dari dua grup batal sebelum kami mengambil keputusan, dan tiga grup nya reschedule,” katanya.

Bagi Ceisar, yang paling mengkhawatirkan buatnya adalah para staf dan karyawan yang merupakan masyarakat lokal.

“Karena mereka orang lokal dan tidak tahu harus buat apa. Dekat sini ada hutan pala, namun bingung mau dijual kemana. Jadi memang corona ini cukup berimbas kepada masyarakat lokal.” katanya.

Pendapat serupa juga datang dari Pelaku Usaha Pariwisata Bahari (PUPB) sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI), Ricky Soerapoetra.

“Saya meminta agar pemerintah mau duduk bersama dengan pelaku usaha pariwisata bahari dan NGO terkait untuk bisa mencari jalan keluar dari kondisi saat ini. Kalau perlu bentuk cluster atau pokja khusus untuk wisata bahari,” ujar Ricky kepada tim Pandu Laut.

Ricky berpesan kepada semua masyarakat dan pelaku usaha supaya saling mendukung di tengah pandemi corona ini.

“Aku menghimbau teman-teman yang terlibat dan terkait di wisata bahari, mari kita bersatu, gimana caranya kita memandu masyarakat untuk bisa resilience dan bertahan agar dapat menghadapi pandemi covid ini. Ini sangat membantu, soalnya pariwisata tidak dapat berjalan sendirian,” pungkas Ricky.

Reporter: Bastian Saputra Pinang

Editor: Regina Safri

50 tampilan0 komentar

Kommentare


bottom of page